Bank Luar Negeri yang ada di Indonesia

Bank Luar Negeri yang ada di Indonesia – Bank-bank di Indonesia diatur oleh Bank Indonesia (BI), yang merupakan bank sentral dan regulator keuangan negara. Industri perbankan di Indonesia dicirikan oleh persaingan yang kuat antara bank-bank domestik dan bank-bank asing, meskipun banyak bank asing yang telah menutup cabang-cabangnya karena pembatasan atau kesulitan memasuki pasar. Bank-bank asing juga menghadapi pembatasan terkait kepemilikan dan kontrol manajemen. Namun, mereka dapat beroperasi melalui kantor perwakilan atau cabang setelah memperoleh izin operasi dari BI yang mengharuskan mereka memenuhi persyaratan modal minimum tertentu.

ANZ

ANZ

ANZ adalah bagian dari ANZ Group, yang memiliki lebih dari 1.500 cabang dan lebih dari 20.000 karyawan di seluruh Australia dan Selandia Baru. ANZ didirikan sebagai Bank of Australasia pada tahun 1835, menjadikannya salah satu perusahaan tertua di Australia.

ANZ telah hadir di Indonesia sejak awal 1900-an, tetapi baru mendirikan cabang pertamanya di sana pada tahun 2010. Sekarang ANZ termasuk di antara bank-bank terbesar yang beroperasi di negara itu dan mempekerjakan hampir 400 anggota staf Indonesia.

Australian Bankers Association (ABA) mewakili semua lembaga keuangan yang beroperasi di seluruh Australia termasuk ANZ Indonesia. ABA bertujuan untuk mempromosikan transparansi antara bank dan konsumen; mempertahankan standar yang tinggi untuk perlindungan konsumen; mempromosikan praktik perbankan yang beretika; mengembangkan inisiatif kebijakan publik untuk layanan keuangan; terlibat dengan pemerintah dalam masalah peraturan yang mempengaruhi bank-bank Australia dan membangun hubungan yang kuat antara organisasi anggota dalam sektor ini.

Citibank

Citibank

Citibank adalah salah satu bank paling populer di Indonesia. Citibank memiliki lebih dari 500 cabang di Indonesia dan merupakan anak perusahaan Citigroup, yang merupakan perusahaan jasa keuangan multinasional. Citigroup memiliki lebih dari 100 juta nasabah di seluruh dunia dan beroperasi di lebih dari 160 negara dan teritori dengan kantor di lebih dari 100 negara.

HSBC

HSBC adalah perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, Inggris. Ini adalah bank terbesar ketujuh di dunia berdasarkan total aset dan terbesar di Eropa dengan total aset US$2,374 triliun (per Desember 2018).

Pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an, HSBC berekspansi lebih jauh ke berbagai pasar Eropa seperti Swiss[11][12], Prancis,[13][14] Jerman[15][16], Belgia[17][18], Italia[19][20], Spanyol,[21], Belanda[22]. Bank ini juga membeli bank-bank yang lebih kecil: Midland Bank dari Lloyds Group pada tahun 1987; Mercantile Union dari Citicorp pada tahun 1988; North London & National Provincial Building Society dari Midland Bank lagi pada tahun 1991; Island Savings Bank dari Royal Bank of Canada 1992; National Westminster Banks cabang-cabang Irlandia 1993; anak perusahaan Southwestern Bell Telephone Company 1994-95.[23].

Standard Chartered Bank

Jika Anda mencari bank lokal dengan jangkauan internasional yang sama dengan Standard Chartered Bank, maka tidak perlu mencari lagi selain BCA. Bank ini adalah bank swasta terbesar di Indonesia dan saat ini memiliki sekitar 1.400 cabang di seluruh Indonesia yang menawarkan layanan perbankan lengkap untuk individu dan bisnis.

Cabang-cabang Standard Chartered Bank di Indonesia:

  • Jl Cilandak Timur Raya No 5A Jakarta Selatan 12240
  • Jalan Tanjung Priok Raya No 8 Jakarta Utara 14350

Deutsche Bank

Deutsche Bank adalah bank investasi multinasional Jerman dan perusahaan jasa keuangan yang berkantor pusat di Frankfurt, Jerman. Ini adalah anak perusahaan utama Deutsche Bank Gruppe (milik pemerintah federal), bank terbesar di Eropa berdasarkan total aset. Sebagai penyedia layanan internasional untuk korporasi, institusi dan klien pribadi, Deutsche Bank menyediakan layanan perbankan dan keuangan global dari lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Pada tahun 2009, Deutsche Bank adalah dealer valuta asing terbesar di dunia dengan pangsa pasar 21 persen; Deutsche Bank juga menduduki peringkat nomor satu secara global sebagai investor dalam real estat komersial AS;[5] bank terbesar keenam di Amerika Serikat berdasarkan aset; bank terbesar ketujuh secara global berdasarkan modal Tier 1.[6][7][8]

Bank DBS Indonesia

DBS

Bank DBS Indonesia didirikan sebagai anak perusahaan DBS Bank, bank internasional terkemuka di Asia dan salah satu bank terbesar di Singapura. Bank ini mulai beroperasi di Indonesia pada tanggal 1 Maret 1992 dengan modal dasar sebesar USD 100 juta dan modal disetor yang berjumlah USD 50 juta. Bank DBS Indonesia berpusat di Jakarta dan memiliki sekitar 280 cabang di seluruh Indonesia dengan lebih dari 9.500 staf yang menyediakan berbagai produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Bank SinoPac Indonesia

Bank SinoPac Indonesia adalah anak perusahaan SinoPac Holdings Ltd, yang terdaftar di Bursa Efek Singapura (SINO). Bank SinoPac Indonesia menyediakan berbagai layanan keuangan seperti deposito, pinjaman dan kartu kredit.

Bank SinoPac Indonesia mengoperasikan 50 cabang di Indonesia dengan lebih dari 800 karyawan.

Bank ini memiliki jaringan lebih dari 2.000 ATM di 90 kota di Indonesia dan juga menyediakan layanan internet banking serta layanan perbankan telepon.

BNP Paribas

BNP Paribas adalah bank multinasional Prancis dan perusahaan jasa keuangan. Perusahaan ini beroperasi di 75 negara dengan kehadiran di Eropa, Amerika dan Asia-Pasifik. BNP Paribas Indonesia didirikan pada tahun 1994 sebagai PT Bank Internasional Indonesia (BII), yang kemudian berganti nama menjadi BNI Paribas Indonesia. Pada tahun 2007, namanya kembali diubah menjadi BNI Paribas sejak menjadi bagian dari perusahaan induknya, Banque Nationale de Paris (BNP).

Pada Oktober 2013, BNI Paribas mengakuisisi 99% kepemilikan PT Bank Internasional Indonesia dari salah satu pemegang sahamnya PT Duta Investama Tbk senilai Rp3 triliun.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai Bank Luar Negeri yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki ekonomi yang berkembang pesat, tetapi itu tidak berarti sektor perbankan negara ini cukup besar untuk mengakomodasi semua warganya. Seperti yang telah kita lihat, ada banyak alasan mengapa orang akan memilih bank luar negeri daripada opsi lokal mereka. Lembaga-lembaga ini juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pesaing mereka, seperti biaya yang lebih rendah dan suku bunga deposito yang lebih tinggi